Oleh : Yohanes Lesmana
Ada satu hal yang patut dibanggakan dari kabupaten Dairi (Sumatera Utara), sebuah refleksi besar yang menggambarkan kerukunan antar umat beragama. Taman Wisata Iman. Begitu taman ini dinamakan. Taman Wisata Iman (TWI) dibangun pada awal tahun 2000-an. Luas wilayah sekitar 10 hektare (ha). Lokasinya berada di atas bukit Sitinjo yang dikelilingi hutan pinus. Taman Wisata Iman berada di Kota Sidikalang (4 Jam perjalanan dari Medan) dengan latar belakang Kota Sumbul yang berpagar ribuan hektar areal persawahan
Ada satu hal yang patut dibanggakan dari kabupaten Dairi (Sumatera Utara), sebuah refleksi besar yang menggambarkan kerukunan antar umat beragama. Taman Wisata Iman. Begitu taman ini dinamakan. Taman Wisata Iman (TWI) dibangun pada awal tahun 2000-an. Luas wilayah sekitar 10 hektare (ha). Lokasinya berada di atas bukit Sitinjo yang dikelilingi hutan pinus. Taman Wisata Iman berada di Kota Sidikalang (4 Jam perjalanan dari Medan) dengan latar belakang Kota Sumbul yang berpagar ribuan hektar areal persawahan
Gerbang berpilar empat akan menyambut
begitu memasuki areal Taman ini. Jalanan menanjak yang menjadi hambatan dan
sedikit menguji lutut saya terbayar lunas. Pemandangan yang aduhai
menggambarkan kemegahan Tuhan yang maha megah. pandangan mata akan dimanjakan dengan
susunan miniatur religius Buddha, Kristen, Katolik, Islam dan seakan menegaskan
sebuah kalimat “Betapa indahnya keberagaman dan indahnya hidup berdampingan”
Setelah membayar Rp 5000, di
pos retribusi saya melanjutkan perjalanan dengan “intro” Vihara Saddhavana kompleks Buddha menjadi
suguhan pertama yang ditemui. Kuil ini, pernah diramaikan dengan perayaan
Waisak yang dihadiri 1.500 umat Buddha, tidak saja umat Buddha dari Sumatera
Utara, tetapi juga dari Pulau Penang, Malaysia. Stupa dan beberapa ornament
vihara didatangkan dari India mau pun China. Sedangkan patung Maha Agung
Sidharta Gautama terbuat dari batu gunung dikerjakan di Prumpun dekat Semarang,
Jawa tengah
Sepoi angin menambah keasrian
taman yang berdiri megah di tanah batak ini. Menelusuri ruas jalan aspal di
tengah hutan pinus. Burung-burung berkicau di pepohonan yang berdiri tegak nan
asri menambah semangat untuk terus melangkah menyusuri kawasan ini.
Selanjutnya patung Abraham yang menghunuskan pedang untuk menyembelih putranya menjadi pemadangan yang tersaji bagi pengunjung. Patung sumbangan camat se Kabupaten Dairi ini merupakan 1 dari sekian miniatur patung. Setidak-tidaknya terdapat 14 miniatur patung yang menggambarkan Yesus Kristus sejak kelahirannya hingga ia disalibkan, memiliki makna religius dan pesan-pesan agamis terhadap penganutnya.
Salib setinggi 15 meter di Bukit Golgota menjulang
tinggi seakan mengingatkan kita akan patung salib Yesus yang menjadi ikon Rio
de Janeiro milik Brazil. Tempat ini menjadi favorit pengunjung umat Kristiani.
Ketiga salib tersebut terlihat jelas dari Kota Sumbul. Kemudian ada patung
Bunda Maria berada di dalam gua. Vas bunga di kaki patung tidak pernah kosong,
selalu diisi peziarah. Jalan menurun dengan miniatur jembatan membelah dua
sungai, Lae Pendaroh bangunan gereja megah dan asrama penginapan, merupakan
tujuan akhir pengunjung untuk memanjatkan doa.
Memasuki kompleks Islam
disambut keberadaan menara Masjid Madinah, Ka’abah dan bangunan asrama
penginapan. Areal lapangan yang tidak jauh dari bangunan ornamen tersebut,
sering digunakan untuk acara keagamaan. Lapangan ini juga sering digunakan
sebagai lapangan pendaratan pesawat helicopter, tidak saja para pejabat tetapi
juga tamu-tamu dari luar negeri. Lapangan uni juga dapat digunakan acara
manasik haji. Perwiritan dari perayaan keagamaan antaranya, Musabaqah Tilawatil
Qur’an mau pun khatam Qur’an.
Jika hendak berkunjung ke Taman
Wisata Iman, tidak perlu khawatir soal akomodasi. Ada beberapa Hotel yang
terletak di kota Sidikalang maupun daerah sekitar lokasi wisata tersebut seperti
Hotel Berristera, Hotel Dairi, Hotel Sidikalang, Hotel Angkasa Raya (YL/Dairi/SUMUT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar