.

Minggu, 09 Februari 2014

TAMAN IMAN, REFLEKSI RELIGI KARYA ANAK NEGERI


Oleh : Yohanes Lesmana

Ada satu hal yang patut dibanggakan dari kabupaten Dairi (Sumatera Utara), sebuah refleksi besar yang menggambarkan kerukunan antar umat beragama. Taman Wisata Iman. Begitu taman ini dinamakan. Taman Wisata Iman (TWI) dibangun pada awal tahun 2000-an. Luas wilayah sekitar 10 hektare (ha). Lokasinya berada di atas bukit Sitinjo yang dikelilingi hutan pinus. Taman Wisata Iman berada di Kota Sidikalang (4 Jam perjalanan dari Medan) dengan latar belakang Kota Sumbul yang berpagar ribuan hektar areal persawahan

Gerbang berpilar empat akan menyambut begitu memasuki areal Taman ini. Jalanan menanjak yang menjadi hambatan dan sedikit menguji lutut saya terbayar lunas. Pemandangan yang aduhai menggambarkan kemegahan Tuhan yang maha megah. pandangan mata akan dimanjakan dengan susunan miniatur religius Buddha, Kristen, Katolik, Islam dan seakan menegaskan sebuah kalimat “Betapa indahnya keberagaman dan indahnya hidup berdampingan”
Setelah membayar Rp 5000, di pos retribusi saya melanjutkan perjalanan dengan “intro” Vihara Saddhavana kompleks Buddha menjadi suguhan pertama yang ditemui. Kuil ini, pernah diramaikan dengan perayaan Waisak yang dihadiri 1.500 umat Buddha, tidak saja umat Buddha dari Sumatera Utara, tetapi juga dari Pulau Penang, Malaysia. Stupa dan beberapa ornament vihara didatangkan dari India mau pun China. Sedangkan patung Maha Agung Sidharta Gautama terbuat dari batu gunung dikerjakan di Prumpun dekat Semarang, Jawa tengah
Sepoi angin menambah keasrian taman yang berdiri megah di tanah batak ini. Menelusuri ruas jalan aspal di tengah hutan pinus. Burung-burung berkicau di pepohonan yang berdiri tegak nan asri menambah semangat untuk terus melangkah menyusuri kawasan ini.

Selanjutnya patung Abraham yang menghunuskan pedang untuk menyembelih putranya menjadi pemadangan yang tersaji bagi pengunjung. Patung sumbangan camat se Kabupaten Dairi ini merupakan 1 dari sekian miniatur patung. Setidak-tidaknya terdapat 14 miniatur patung yang menggambarkan Yesus Kristus sejak kelahirannya hingga ia disalibkan, memiliki makna religius dan pesan-pesan agamis terhadap penganutnya.

Salib setinggi 15 meter di Bukit Golgota menjulang tinggi seakan mengingatkan kita akan patung salib Yesus yang menjadi ikon Rio de Janeiro milik Brazil. Tempat ini menjadi favorit pengunjung umat Kristiani. Ketiga salib tersebut terlihat jelas dari Kota Sumbul. Kemudian ada patung Bunda Maria berada di dalam gua. Vas bunga di kaki patung tidak pernah kosong, selalu diisi peziarah. Jalan menurun dengan miniatur jembatan membelah dua sungai, Lae Pendaroh bangunan gereja megah dan asrama penginapan, merupakan tujuan akhir pengunjung untuk memanjatkan doa.
Pura Hindu berdiri di sisi kiri jalan menanjak.Suasana Bali terasa disini. Jika kita berdiri diantar dua pilar ornament Bali, pemandangan Kota Sumbul bisa dinikmati dengan leluasa ditemani semilir angin. Gagahnya deret Bukit Barisan nun jauh turut menyumbang keindahan untuk sekedar dinikmati oleh bola mata.



Memasuki kompleks Islam disambut keberadaan menara Masjid Madinah, Ka’abah dan bangunan asrama penginapan. Areal lapangan yang tidak jauh dari bangunan ornamen tersebut, sering digunakan untuk acara keagamaan. Lapangan ini juga sering digunakan sebagai lapangan pendaratan pesawat helicopter, tidak saja para pejabat tetapi juga tamu-tamu dari luar negeri. Lapangan uni juga dapat digunakan acara manasik haji. Perwiritan dari perayaan keagamaan antaranya, Musabaqah Tilawatil Qur’an mau pun khatam Qur’an.
Jika hendak berkunjung ke Taman Wisata Iman, tidak perlu khawatir soal akomodasi. Ada beberapa Hotel yang terletak di kota Sidikalang maupun daerah sekitar lokasi wisata tersebut seperti Hotel Berristera, Hotel Dairi, Hotel Sidikalang, Hotel Angkasa Raya (YL/Dairi/SUMUT)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar